Abstract:
Penelitian ini berjudul MANAJEMEN STRATEGIK KEPALA SEKOLAH
DALAM MENINGKATKAN KINERJA SEKOLAH (Studi Kasus di SD
Negeri Karangjati 03 dan SD Negeri Karangjati 04 Kecamatan Sampang
Kabupaten Cilacap), Ratna Ernawati, NIM. 82362223024. Penelitian ini
dilatarbelakangi bahwa kepala sekolah merupakan salah satu komponen
pendidikan yang paling berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
Kepala sekolah adalah penanggung jawab atas penyelenggaraan pendidikan.
Kepala sekolah sebagai manajer dengan manajemen strategik kepemimpinan
harus mampu mengelola intitusi yang mempunyai peran yang sangat penting.
Dengan kemampuan melaksanakan manjemen strategik maka diharapkan kinerja
sekolah pun akan meningkat. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis dan
mendeskripsikan tentang: 1) Manajemen strategik kepala sekolah dalam
meningkatkan kinerja sekolah; 2) Hambatan yang dihadapi oleh kepala sekolah;
3) Upaya yang dilakukan kepala sekolah untuk mengatasi hambatan. Metode
penelitian yang digunakan dalam penyusunan tesis ini adalah deskriptif dengan
pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara,
observasi, dan studi dokumentasi. Adapun informan pada penelitian ini meliputi
kepala sekolah, guru, pengawas, dan komite sekolah. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa: 1) Manajemen strategik kepala sekolah dalam
meningkatkan kinerja sekolah di SD Negeri Karangjati 03 dan SD Negeri
Karangjati 04 Kecamatan Sampang Kabupaten Cilacap sudah terlaksana cukup
baik. Namun demikian, ada aspek yang lemah yaitu kepala sekolah belum optimal
dalam merumuskan dan menyosialisasikan visi, misi, dan tujuan sekolah, serta
melakukan analisis SWOT. 2) Hambatan yang dihadapi oleh kepala sekolah
sebagai berikut: a) Faktor internal, kepala sekolah kurang optimal dalam
menguasai kompetensi manajerial. b) Faktor ekternal sebagai berikut: (1) pendidik
dan tenaga kependidikan yang belum sepenuhnya memiliki kualifikasi dan
kompetensi yang diharapkan, (2) daya dukung masyarakat yang kurang optimal
terhadap sekolah, (3) program sekolah disusun belum sepenuhnya melibatkan
pendidik dan tenaga kependidikan, (4) minimnya pemahaman warga sekolah
tentang hakikat Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). 3) Upaya yang dilakukan
kepala sekolah sebagai berikut: a) Faktor internal, kepala sekolah bergabung
dengan KKKS; melakukan fungsi manajemen; berkolaborasi dan komunikasi
yang intens dengan stakeholder. b) Faktor ekternal dapat diatasi dengan:
(1) memotivasi pendidik dan tenaga kependidikan agar melanjutkan pendidikan,
mengikuti pelatihan, aktif melakukan penelitian/karya tulis ilmiah, menciptakan
budaya organisasi pembelajaran , dan Gerakan Guru Membaca (G2M); (2) kepala
sekolah melakukan komunikasi yang positif; (3) saat menyusun program sekolah
harus melibatkan personil sekolah/pendidik; (4) perlunya pelatihan/pembinaan
tentang Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dan melakukan sosialisasi.