Abstract:
Penelitian ini dilatarbelakangi bahwa kompetensi kepribadian sangat besar
pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan perkembangan kepribadian peserta didik”.
Maka, guru yang terampil mengajar tentu harus pula memiliki pribadi yang baik
dan mampu melakukan social adjustment dalam masyarakat. Tujuan penelitian ini
adalah: 1) Implementasi kompetensi kepribadian guru dalam meningkatkan
karakter peserta didik di SMA Nurul Wafa Tasikmalaya; 2) Hambatan-hambatan
yang dihadapi guru dalam mengiimplementasikan kompetensi kepribadian guru
untuk meningkatkan karakter peserta didik di SMA Nurul Wafa Tasikmalaya; 3)
Upaya yang dilakukan guru dalam mengatasi hambatan dalam
mengimplementasikan kompetensi kepribadian guru untuk meningkatkan karakter
peserta didik di SMA Nurul Wafa Tasikmalaya. Penelitian ini mengunakan
pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Data penelitian didapatkan dari
informan, yakni kepala sekolah, guru, peserta didik, dan pengawas SMA. Alat
pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan wawancara,
observasi, studi dokumentasi, serta melaksanakan triangulasi, selanjutnya data
diolah dengan reduksi data, penyajian data, mengambil kesimpulan dan verifikasi
data. Hasil penelitian ini menunjukan sebagian besar guru di sekolah tersebut telah
mengimplementasikan kompetensi tersebut, sehingga peserta didik sudah
menunjukan karakter yang baik. Sebab dari lima aspek yang mencerminkan
kompetensi kepribadian guru, yakni: 1) kepribadian mantap dan stabil, yaitu
memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai norma hukum, norma sosial, dan etika
yang berlaku; 2) kepribadian dewasa yang berarti mempunyai kemandirian untuk
bertindak sebagai pendidik dan memiliki etos kerja sebagai guru; 3) kepribadian
arif dan bijaksana, yaitu tampilannya bermanfaat bagi peserta didik, sekolah, dan
masyarakat dengan menunjukkan keterbukaan dalam berpikir dan bertindak; 4)
kepribadian berwibawa; dan 5) memiliki akhlak mulia dan memiliki perilaku yang
dapat diteladani oleh peserta didik, bertindak sesuia norma religius, jujur, ikhas,
dan suka menolong, sehingga dapat meningkatkan karakter peserta didik. Namun
perlu adanya evaluasi yang dilakukan guru terkait dengan kompetensi kepribadian
guru. Hal ini dikarenakan kurangnya partisipasi guru dalam hal pengembangan diri
terutama dalam mengembangkan kompetensi kepribadian guru pada aspek
kepribadian dewasa melalui sub aspek kemandirian bertindak.